10 Jenis Permainan Tradisional yang Kini Mulai Dilupakan


Mana nih anak 90-an kebawah, anak-anak yang dulunya belum mengenal gadget, anak-anak yang saling memanggil dan menjemput temannya untuk bermain bersama. Mungkin saat ini semua itu hanya tinggal kenangan.


 Kala itu banyak sekali jenis permainan tradisional yang dapat dimainkan anak-anak dari Sabang sampai Merauke. Dimulai dari permainan yang dimainkan sendiri hingga berkelompok. Dan setiap daerah di Nusantara memiliki permainan tradisionalnya masing-masing.


Tidak hanya itu, untuk beberapa daerah memiliki permainan yang sama, namun dengan nama yang berbeda.


Akan tetapi, berkat kemajuan zaman dan teknologi, semua permainan itu hampir punah. Karena seluruh Hp kini telah dilengkapi dengan permainan-permainan online maupun offline yang mampu menarik perhatian kids zaman now.


Dampak yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi tersebut adalah anak-anak jadi jarang keluar rumah untuk bermain bersama teman-temannya, kebiasaan menatap layar ponsel dan PC yang disediakan orang tuannya membuat mereka kurang bersosialisasi dengan tetangga.


Tidak hanya itu, anak-anak yang masih masa pertumbuhan akan kurang pergerakan diakibatkan kebanyakan bermain permainan di ponsel atau PC mereka.


Jika diingat kembali kemasa dulu, dimana semua anak keluar rumah bermain, berlari dan tertawa bersama ketika sedang bermain. Hal tersebut sudah jarang dijumpai. Jika ditanya perihal permainan tradisional yang ada di tanah air, mungkin mereka sudah tidak tahu bahkan belum pernah mendengar nama permainan tersebut.


Kini permainan-permainan itu sudah mulai dilupakan dan bahkan tidak pernah ditemukan lagi anak-anak yang memainkannya. Berikut 10 jenis permainan tradisional yang kini mulai dilupakan.


1. Cublak Cublak Sueng


Cublak-cublak Sueng merupakan permainan tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Permainan yang satu ini dimainkan oleh beberapa anak dengan cara salah satu anak bertugas untuk menebak, sementara anak yang lain menyimpan sebuah benda secara acak.


Sembari memilih siapa yang akan menyimpan benda tersebut, mereka bernyanyi bersama dan lirik lagu yang biasa dinyanyikan adalah


Cublak-cublak suweng

Suwenge ting gelenter

Mambu ketundhung gudel

Pak Empong lera-lere

Sopo ngguyu ndhelikake

Sir, sir pong dhele kopong

Sir, sir pong dhele kopong


Permainan ini juga ada di daerah lain, seperti Sumatera Utara. Namun untuk lagu yang digunakan berbeda. Berikut liriknya


Bang bang Udin

Bang Udin mau kawin

Potong lembu besar

Potong lembu kecil

Tak unte lewe lewe

Tak unte lewe lewe


2. Permainan Kuaci


Permainan Kuaci yang dimaksud bukan permainan yang berasal dari makanan ringan kuaci yaa sahabat bloger. Bagi anak 80 dan 90-an pasti tidak asing dengan permainan ini.


Permainan kuaci merupakan sebuah permainan yang dimainkan beberapa anak menggunakan kuaci dengan beragam bentuk yang lucu. Biasanya setiap anak memiliki satu kuaci yang dijadikan gacoan saat bermain.


Ketika ada anak kalah saat bermain, maka mau tidak mau dia harus memberikan kuaci miliknya sesuai dengan perjanjian diawal.


3. Petak Umpet


Mungkin anak-anak yang tinggal diperkotaan tidak tahu permainan yang satu ini. Karena untuk memainkannya, setidaknya kamu harus berapa di ruangan terbuka dan mencari tempat persembunyian yang kamu anggap paling aman.


Ada beberapa jenis permainan yang cara bermainnya mirip dengan petak umpet. Dan karena sobat bloger berasal dari Pulau Sumatera Utara, nama permainan tersebut adalah permainan mata angin atau alip cendong.


Dan ya, permainan mata angin juga sudah tidak pernah lagi terlihat dimainkan oleh kids zaman now.


4. Enggrang atau Egrang


Enggrang dan Egrang merupakan permainan yang sama. Hanya saja seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk beberapa daerah, penamaan permainan tradisional berbeda-beda.


Permainan yang menggunakan bambu ini sudah ada sejak dahulu kala. Saat ingin memainkannya, kamu membutuhkan keseimbangan agar tidak terjatuh.


5. Ular Naga Panjang


Kamu yang kelahiran tahun 2000-an, tahu gak sih dulu itu banyak permainan yang dimainkan sambil bernyanyi. Jadi kita bernyanyi bersama tanpa harus peduli apakah suara kita atau suara teman kita bagus atau tidak.


Permainan lainnya yang dimainkan sembari bernyanyi selain Cublak-cublak Sueng adalah Ular Naga Panjang. Permainan jadul ini minimal dimainkan 5 orang anak, dimana salah satunya menjadi penjaga.


Dan anak yang lainnya berbaris memanjang kebelakang sambil memegang erat pinggang atau pundak teman yang ada didepannya.


6. Ketapel


Jenis permainan yang kini mulai dilupakan berikutnya adalah Ketapel. Permainan kali ini identik dengan anak laki-laki. Mereka akan mencari ranting kayu yang kokoh dengan ujungnya memiliki cabang.


Kemudian dimasing-masing ujungnya tersebut diikatkan karet gelang yang nantinya berfungsi sebagai pelontar benda.


7. Lompat Tali


Mana nih anak 90-an yang masa kecilnya suka ngumpulin karet gelang? Dahulu, jika ada anak-anak maupun remaja yang mengumpulkan karet gelang pasti tujuannya untuk dirangkai dan dijadikan sebagai alat bermain lompat tali.


Permainan tradisional ini identik dengan anak atau remaja perempuan.


8. Tuk Tuk Geni


Permainan Tuk Tuk Geni atau yang juga dikenal dengan Nenek Gerondong merupakan permainan tradisional Indonesia yang berasal dari Betawi. Permainan ini membutuhkan pemain lebih dari dua orang dan bisa dimainkan di dalam atau diluar ruangan.


Permainan ini mengisahkan tentang seorang nenek gerondong miskin yang hendak mengambil ubi milik anak-anak. Cara memainkannya juga sederhana, yaitu ada satu pemain yang berperan menjadi nenek gerondong dan ditentukan melalui hompimpa. 


Kemudian pemain lain duduk berbaris dengan memeluk pinggang pemain di depannya. Biasanya, pemain paling depan memeluk pohon atau tiang yang kokoh. Selama permainan, nenek gerondong melantunkan lagu dan dijawab beriringan oleh pemain lain yang berperan sebagai anak pemilik ubi. Berikut lagunya:


Nenek Gerondong: “Tok-tok tok”

Anak-anak Pemilik Ubi: “Siapa tuh?”

Nenek Gerondong: “Nenek Gerondong”

Anak-anak Pemilik Ubi: “Mau minta apa?”

Nenek Gerondong: “Mau minta ubi”

Anak-anak Pemilik Ubi: “Baru daun satu”


9. Permainan Bola Bekel


Permainan Bola Bekel atau serimbang (di Sumatera Utara) merupakan permainan yang membutuhkan keahlian khusus. Jenis permainan yang satu ini identik dengan bola bekel atau ada beberapa daerah menggantikannya dengan batu krikil yang kecil.


Permainan ini terdiri dari beberapa level. Semakin tinggi level permainan kamu, akan semakin sulit dan menantang juga permainan yang dijalankan. Dimulai dari mengambil satu per satu biji bekel sampai sekaligus enam.


10. Gobak Sodor


Jenis permainan yang terakhir dan hampir tidak ada lagi yang memainnkannya adalah Gobak Sodor.


Setiap kelompok harus terdiri dari minimal 3 orang. Dengan cara hompimpa lalu lihat siapa yang menang.


Setelah hompimpa selesai, maka pemenang bisa memulai permainan duluan, untuk berlari dan mengejar ke arah benteng lawan. Bermain permainan ini kamu harus bergerak cepat ya. Jika tidak, lawan akan mengenaimu.


Nah, itulah sobat bloger beberapa jenis permainan yang hingga kini keberadaannya sudah sulit ditemukan. Semoga saja kedepannya anak-anak zaman sekarang mau dan tertarik untuk memainkannya, agar permainan tradisional Nusantara tetap terjaga.

Komentar

Postingan Populer