Mengenal Asal-Usul dan Jenis Permainan Kelereng

 

Sebagian besar remaja, khususnya generasi 90an dan awal 2000 tentu sudah tidak asing lagi dengan permainan kelereng. Pasalnya, permainan satu ini merupakan permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan setelah pulang dari sekolah atau di hari libur.

Seperti diketahui, kelereng juga memiliki nama berbeda-beda, seperti suku Betawi yang menyebut kelereng dengan nama gundu, suku Jawa menyebutnya neker, orang Sunda juga menyebutnya kaleci dan masih banyak lagi.

Namun seiring perkembangan zaman, permainan ini kini sangat jarang terlihat dimainkan oleh anak-anak. Padahal, permainan ini sangat menarik untuk dimainkan dan cara bermainnya pun sangat sederhana.

Nah, bagi Kamu yang kangen dengan permainan ini, berikut ini kita akan mengenal lebih dalam mengenai sejarah dan jenis-jenis permainan kelereng. Simak terus ya!

Asal-Usul Kelereng

Kelereng ternyata sudah ada sejak tahun 3000 SM. Pada masa itu, kelereng terbuat dari batu atau tanah liat. Kemudian, pada masa Romawi, permainan kelereng juga sudah dimainkan secara luas. Bahkan, permainan ini menjadi salah satu bagian dari festival Saturnalia, yang diadakan setiap menjelang perayaan natal.

Selanjutnya pada abad ke-12, di Prancis, kelereng disebut dengan bille, artinya bola kecil, di Belanda di sebut dengan nama knikkers. Di Inggris ada istilah marbles untuk menyebut kelereng. Marbles sendiri digunakan untuk menyebut kelereng terbuat dari marmer yang didatangkan dari Jerman. Namun, jauh sebelumnya, anak-anak di Inggris telah akrab menyebutnya dengan bowls atau knikkers.

Memasuki masa modern, teknologi pembuatan kelereng kaca ditemukan pertama kali pada tahun 1864 di Jerman. Kelereng yang semula satu warna, menjadi berwarna-warni mirip permen. Teknologi ini segera menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika.

Kelereng populer di Inggris dan negara Eropa lain sejak abad ke-16 hingga 19. Setelah itu baru menyebar ke Amerika. Bahan pembuatnya adalah tanah liat dan diproduksi besar-besaran.

Jenis-Jenis Permainan Kelereng

1. Permainan Kelereng Lingkaran


Jenis permainan kelereng sangat beragam, pada permainan kelereng lingkaran biasanya dimainkan di tanah maupun aspal. Sebelum memulai permainan, para pemain terlebih dahulu membuat sebuah lingkaran. Jika bermain di atas tanah, dapat membuat lingkaran dengan menggunakan kayu atau alat lainnya seperti serpihan genting.

Namun jika bermain di atas aspal, dapat menggunakan kapur, crayon dan serpihan genting yang nantinya dapat memberikan warna yang berbeda pada aspal. Lingkaran yang dibuat merupakan tanda target kelereng yang akan dilemparkan, dan diisi kelereng taruhan sebagai target bidik.

Setelah membuat lingkaran, siapkan kelereng tersebut, taruh kelereng sejajar dengan kelereng teman lainnya, kemudian lempar atau jentikkan hingga mengenai target atau sampai kelereng lainnya keluar dari lingkaran. Kelereng yang berhasil dikeluarkan oleh pemain lantas akan menjadi miliknya.

2. Permainan Kelereng Segitiga


Permainan selanjutnya yaitu kelereng segitiga. Serasi dengan namanya segitiga, sebelum memulai permainan para pemain terlebih dahulu membuat garis berbentuk segitiga sebagai target bidikan, dimana nantinya mereka harus melempar atau menjentikkan kelereng hingga melewati garis segitiga. Jika kelereng sudah terbidik, maka pemain berhak mendapatkan kelereng tersebut.

3. Permainan Kelereng Lubang


Permainan kelereng lubang sudah banyak dimainkan, namun karena ini Indonesia Istilah permainan tersebut beragam, ada yang menamainya dengan gundu kusir, gundu lubang, atau selobang. Cara memainkan permainan ini juga mudah, pertama buat dulu lubang dengan ukuran dan kedalaman yang cukup sekitar 5 cm dengan kedalaman 1,5 cm, lalu buatlah garis lempar sekitar 7 meter dari lubang.

Setelah membuat garis, selanjutnya lemparkan kelereng secara bergiliran ke dalam lubang. Jika salah satu pemain dapat langsung memasuki kelereng tersebut, maka pemain lainnya harus mengulang melempar kembali dari garis lempar. 

4. Permainan Kelereng Garis


Berbeda dengan permainan sebelumnya, pada permainan kelereng garis cukup membuat satu garis lurus saja sebagai target lemparan. Para pemain bergiliran saat ingin melempar kelereng sesuai jarak yang telah diatur sebelumnya. Kemudian sentil kelereng hingga mendekati garis, kelereng yang paling dekat dapat memulai permainan terlebih dahulu.

5. Permainan Balap Kelereng


Permainan balap kelereng rasanya sudah tidak asing lagi. Permainan ini sudah menjadi tradisi tahunan setiap bulan Agustus tepatnya pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang biasanya diselenggarakan oleh RT, RW, Kelurahan dan lingkungan sekitar.

Permainan balap kelereng ini sering diikuti oleh anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa ikut meramaikan permainan ini. Pada permainan balap kelereng, keseimbangan menjadi kunci kemenangan, karena pemain harus menggigit sendok yang diatasnya terdapat kelereng, kemudian berjalan sambil menyeimbangkan kelereng tersebut agar tidak jatuh ke bawah. Meski dari jauh terlihat mudah, namun permainan ini membutuhkan fokus yang baik.

Demikianlah informasi seputar asal-usul dan jenis-jenis permainan kelereng. Permainan ini adalah salah satu permainan yang membudaya di Indonesia. Oleh karena itu, Kamu tentu harus ikut melestarikannya. Semoga bisa menambah pengetahuanmu ya!

Komentar

Postingan Populer